Cinta? Kata yang tidak pernah habis-habisnya dibicarakan. Tidak ada penjelasan yang akurat tentang cinta, banyak pendapat cinta adalah begini dan begitu, namun masih dipertanyakan juga. Cinta seperti sebuah ketidak-pastian.
Dalam benakku juga ketidak-jelasan tentang cinta sering terjadi, saya selalu mempertanyakan itu. Jawaban-jawaban akan hal itu selalu diplomatis. Muncullah pertanyaanku kemudian, mungkinkah cinta dimunculkan untuk selalu terus dan terus diperdebatkan dan dipertannyakan. I don’t know. Saya bukan ahli cinta, juga bukan pujangga dan saya hanyalah manusia yang tak tahu cinta.
Banyak anggapan yang berkembang begitu saja, banyak persepsi yang bertebaran dan bahkan banyak buku tentang defenisi cinta. Pertanyaannya kenapa masih dipersoalkan kata itu? Disinilah letak ketikpastian cinta dalam usaha menjawab banyak anggapan yang berkembang.
Kata temanku bahwa cinta hampir sama dengan mempertanyakan keberadaan Tuhan, tidak bisa dibuktikan materinya namun dapat dirasakan. Temanku yang lain mengatakan cinta harus dirasakan, jangan menggunakan logika, nah bagaimana tidak menggunakan logika. Pada proses dialektika kita selalu menggunakan logika rasional, rasa titempatkan dimana? Hahahahhaa…
Muncul kesadaran diri, bahwa mempertanyakan cinta akan semakin tidak menemukan jawaban yang pasti. Menyadari bahwa setiap manisia memiliki kebenarannya sendiri tentang cinta yang dirasakannya. So, it’s all right…….
0 komentar:
Posting Komentar