Pages

Senin, 09 Mei 2011

Masa Depan Tak Jelas

Sore itu, sekitar pukul 15.00 WIB (kurang lebihnya begitu). Kami memulai pembicaraan mengenai kehidupan, cinta, Tuhan, Sosial, Ekonomi, Politik, dan banyak lagi. Cerita yang yang berlangsung kelihatannya tanpa titik maupun koma, mengalir begitu saja. Hal itu terjadi, mungkin karena kondisi cafeteria UKSW yang begitu bersahaja dan memberikan ruang bebas untuk setiap orang berkreasi.
Cerita kami berlanjut terus dengan ditemani segelas kopi hitam dan beberpa batang rokok yang terletak diatas meja depan kami berdua. Menjadi semakin menarik pembericaraannya dengan senggolan sedikit teori-teori yang pernah kami baca di buku-buku. Adapun itu semisal konsep kesadaran, eksistensi, sosiologi, ekonomi, dll. Kami mengaitkan banyak hal dalam diskusi kami tersebut.
Tanpa terasa waktupun semakin sore dan menjelang malam, seiring dengan itu membawa kami membicarakan masa depan yang dihadapi nanti. Kalimat pertama yang terungkap adalah kita ini tidak jelas, karena kita kuliah saja di tentukan oleh orang tua yang secara tidak langsung masa depan kita ditentukan oleh orang tua. Akhirnyapun saya bertanya mampukah kita bebas?. Kami berduapun bingung memecahkan pertanyaan tersebut. Teman saya mengatakan, memang kita diciptakan menjadi manusia bebas, namun karena kita hadir ditengah banyak orang ya kita harus mengikuti aturan banyak orang (aturan yang berlaku), begitu hal dalam kehidupan rumah tangga, sebagai anak kita terikat kontrak (kayak kontrak kerja aja…hahahhaa) dengan orang tua.
Kembali lagi saya lontarkan pertanyaan, bahwa kita hidup dalam bayang-bayang dong?
Jawabannya, bisa dikatakan demikian. Karena kita dibayangi dengan segala macam harapan (secara tidak langsung itu mengikat kita untuk menjalani semua perintah orang tua) orang tua yang sudah dititahkan pada kita, dan itu sudah terjadi sejak kita masih dalam kandungan, bahkan masih ketika baru diprogramkan sebagai anak (kayak program kerja LK saja..wkwkwkwkwk). Akhirnya kami menyadari bahwa memang menjadi anak lebih berat ketika menjadi orang tua, kenapa?. Semua harapan orang tua maupun masyarakat harus dilakukan oleh si anak. Memang banyak kejadian pemberontakan yang dilakukan oleh anak, namun, pemberontakan itu akan terpental ketika kita memikirkan jasa orang tua yang begitu besar terhadap kita sampai besar seperti sekarang ini.
Sayapun bertanya lagi, apakah hanya kita memikirkan masa depan kemudian semuanya akan terlaksana dalam keadaan sadar?
Satu pertanyaan ini kayak menjebakku dalam satu kurungan jeruji besi. saya merenung sejenak dan mulai memikirkan, ya, seharusnya masa depan itu kita yang tentukan sendiri, namun orang tua hanya menitipkan harapan supaya kita menjadi yang terbaik kedepannya. Tetapi disisi lain saya berfikir apakah hanya dengan ketersedian diri kita masa depan itu akan dapat terwujud?.
Saya mulai memikirkan kembali apa yang didiskusikan (diskusi dalam FB) oleh dua orang teman saya yaitu, Lussua dan Fredy berkaitan dengan kesadaran. Saya berfikir mungkin kesadaran itu di barengi dengan impian manusia, karena mungkin melalui impian manusia belajar mempunyai tujuan masa depan. Dengan Referensi berdiskusi dan membaca Note teman di FB, saya memikirkan masa depan saya seharus seperti apa. Mungkin jadi tukan ojek kali ya,…hehehehehheeee
Mungkin semua ini sebagai reflektif bagi saya untuk bangkit menatap masa depan yang masih kabur, sehingga dapat melaluinya dengan kesiapan yang matang. 

1 komentar:

imanuelvalentin mengatakan...

Wynn Las Vegas and Encore Restaurants - JDH Hub
Wynn Resorts is a hospitality company 과천 출장안마 that operates both Encore Boston 평택 출장안마 Harbor and Wynn Palace, both of which 성남 출장샵 have been awarded Encore 부천 출장샵 Las Vegas and 충청남도 출장마사지 Wynn

Posting Komentar